Lihat, lihatlah mata nanar itu
Menari-nari dengan senandung amarah
Lalu berkerling,
Tersenyum samar sejenak
Nafasnya tak lagi bergemuruh
Tatapnya bukan biasa
Hanya diam dan terduduk
Disampingnya,
Terduduk dan terkatup
Jemarinya tak lagi memenangkan pustaka,
yang tengah bergoyang diatas benda mati..
Terbodoh sendiri..
Kemudian leleh akan waktu ...
Mereka ,
Dua jiwa dunia berbeda
Bersusah berdiri ,beriringan sejajarkan langkah
Masih seperti dulu,
Rasa yang sama mereka hidupkan
Rasa suci yang tak teralihkan
Rasa, inspirasiku..
Kekasih..
Cinta...
Dan syair indah terdengar merdu
Jiwa ini semakin hidup
Mutlak bertengger dengan waktu
Inspirasiku..