PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
Meningkatnya visibilitas PL sbg suatu
elemen sistem dan "biaya” yg muncul akibat kegagalan PL, memotivasi dilakukan
perencanaan yg baik melalui pengujian yg teliti.
Dalam melakukan uji coba ada 2 masalah
penting yang akan dibahas, yaitu :
A. Teknik uji coba PL
B.
Strategi uji coba PL
Pada dasarnya, pengujian merupakan suatu
proses rekayasa PL yg dapat dianggap (secara psikologis) sebagai hal yg
destruktif daripada konstruktif.
SASARAN PENGUJIAN (Glen Myers) :
1.
Pengujian adalah proses eksekusi suatu
program dengan maksud menemukan kesalahan.
2.
Test case yg baik adalah test case yg
memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yg belum pernah
ditemukan sebalumnya.
3.
Pengujian yg sukses adalah pengujian yg
mengungkap semua kesalahan yg belum pernah ditemukan sebelumnya.
PRINSIP PENGUJIAN (diusulkan Davis ) :
·
Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai
ke persyaratan pelanggan.
·
Pengujian harus direncanakan lama sebelum
pengujian itu dimulai.
·
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian PL.
Prinsip Pareto mengimplikasikan 80% dari semua kesalahan yg ditemukan selama
pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
·
Pengujian harus mulai "dari yg kecil" dan berkembang ke
pengujian "yang besar".
·
Pengujian yg mendalam tidak mungkin.
·
Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga yg
independen.
TESTABILITAS
Testabilitas PL
adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat diuji. Karena pengujian
sangat sulit, perlu diketahui apa yg dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi
mudah.
·
OPERABILITAS, semakin baik dia bekerja semakin efisien dia dapat
diuji.
·
OBSERVABILITAS, apa yg anda lihat adalah apa yg anda uji.
·
KONTROLABILITAS, semakin baik kita dapat mengontrol PL semakin
banyak pengujian yg adapat diotomatisasi dan dioptimalkan.
·
DEKOMPOSABILITAS, dengan mengontrol ruang lingkup pengujian kita
dapat lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali.
·
KESEDERHANAAN, semakin sedikit yg diuji
semakin cepat pengujian.
·
STABILITAS, semakin sedikit perubahan semakin
sedikit gangguan pengujian.
·
KEMAMPUAN DIPAHAMI, semakin banyak informasi
yg dimiliki semakin detail pengujiannya.
ATRIBUT PENGUJIAN YG BAIK :
·
Memiliki probabilitas yg tinggi menemukan
kesalahan.
·
Tidak redundan.
·
Harusnya ‘jenis terbaik’.
·
Tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.
DESAIN TEST CASE
Terdapat bermacam-macam rancangan metode
test case yg dapat digunakan, semua menyediakan pendekatan sistematis untuk uji
coba, yg terpenting metode menyediakan kemungkinan yg cukup tinggi menemukan
kesalahan.
Terdapat 2 macam test case:
1.
Pengetahuan fungsi yg spesifik dari produk yg telah dirancang
untuk diperlihatkan, test dapat dilakukan untuk menilai masing-masing fungsi
apakah telah berjalan sebagaimana yg diharapkan.
2.
Pengetahuan tentang cara kerja dari produk, test dapat dilakukan
untuk memperlihatkan cara kerja dari produk secara rinci sesuai dengan
spesifikasinya.
Dua
macam pendekatan test yaitu :
1. Black Box Testing
Test
case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara beroperasinya,
apakah pemasukan data keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan
apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.
2.
White Box Testing
Adalah
meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logikal path
(jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang
akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara
sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk
mendapatkan program yang benar secara 100%.